EN
IN

KEGIATAN EVALUASI RISET – KETUA PERISET : dr. Rina La Distia Nora Sp.M(K), Ph.D

Zoom Online, Kamis, 30 mei 2024, Kegiatan Evaluasi yang dilakukan oleh DIPI bersama LPDP dengan judul penelitian: Translational research of tubercular uveitis in high and low endemic country: Indonesian-Netherlands Consortium Project.

Zoom Online, Kamis, 30 mei 2024 

Kegiatan Evaluasi yang dilakukan oleh DIPI bersama LPDP dengan judul penelitian: Translational research of tubercular uveitis in high and low endemic country: Indonesian-Netherlands Consortium Project.

Ketua Periset : dr. Rina La Distia Nora Sp.M(K), Ph.D

Latar Belakang Penelitian:
Tuberkulosis (TB) adalah penyakit menular melalui udara yang disebabkan oleh mikroorganisme kompleks Mycobacterium tuberculosis (Mtb), dan terutama menyerang paru- paru. Infeksi tuberkulosis dan manifestasinya masih menjadi beban yang signifikan di Indonesia. Dua jenis manifestasi klinis TB adalah TB paru (PTB) dan TB ekstra paru (EPTB). Salah satu manifestasi TBEP pada mata adalah uveitis tuberkulosis. Prevalensi tuberkulosis sebagai etiologi uveitis dapat mencapai hingga 10% di daerah endemik. Uveitis tuberkulosis adalah penyakit yang mengancam penglihatan yang pasti menyebabkan kebutaan jika tidak didiagnosis dan diobati dengan benar. Uveitis yang disebabkan oleh Mtb secara klinis sulit dikenali karena dapat mengenai semua lokasi anatomis dan memiliki manifestasi klinis protean okular. Mendapatkan Mtb dari mata untuk memastikan diagnosis sangatlah sulit, oleh karena itu tidak ada konsensus di seluruh dunia tentang cara mengklasifikasikan dan mendiagnosis uveitis terkait Mtb. Sampai saat ini belum ada biomarker khusus untuk mendiagnosis uveitis terkait tuberkulosis. Tidak adanya biomarker ini menyebabkan dilema keputusan pengobatan di bidang praktis.

Tujuan Proyek:
Melalui proyek ini kami menargetkan untuk mendapatkan kebaruan biomarker spesifik yang telah divalidasi untuk mendiagnosis pasien uveitis terkait dengan tuberkulosis, dengan tujuan untuk mengurangi jumlah pasien uveitis idiopatik (penyebab yang tidak diketahui) sehingga pasien akan menerima terapi lebih tepat dan menghindari kemungkinan efek samping dari penggunaan terapi ATT (Anti Tubercular Therapy) jangka panjang. Selain digunakan sebagai metode diagnostik, biomarker spesifik dapat digunakan sebagai uji terukur kuantitatif prognostik untuk menilai respons pemberian ATT pada pasien secara objektif.

Salah satu kegiatan yang dihasilkan dr. Rina La Distia Nora Sp.M(K), Ph.D:
Keruvina, Kelompok Kerja Uveitis Indonesia (KERUVINA)/Circle of Advocates for patient’s Remission and ophthalmologist’s Education of Uveitis in Indonesia (CAREUVINA) bekerja sama untuk mengembangkan pelayanan masyarakat, pendidikan serta penelitian dalam bidang uveitis di Indonesia. Kelompok kerja ini diampu oleh Indonesian Ocular Infection & Immunology Society (INOIIS) yang merupakan bagian dari PERDAMI.
Kelompok ini diharapkan tidak hanya menjadi suatu perkumpulan pasif untuk bertukar informasi, tetapi juga secara aktif mengedukasi masyarakat mengenai uveitis hingga menghasilkan berbagai luaran penelitian guna meningkatkan kualitas pelayanan terhadap penyakit uveitis di Indonesia.

Informasi lebih lanjut: Klik disini!

Related News & Event

Climate change is one of the most pressing and persistent threats of our time, with wide- ranging implications for humans, animals, plants and the environment. It is not merely an environmental crisis but also a profound social and economic challenge, deeply intertwined with issues of inequality and marginalization.

Pada tanggal, 6 September 2024. Dana Ilmu Pengetahuan Indonesia (DIPI) bekerja sama dengan Pusat Pengkajian Perencanaan dan Pengembangan Wilayah (P4W) Institut Pertanian Bogor (IPB). Menyelenggarakan FGD dengan tema “Sinkronisasi Peraturan Perundangan di Indonesia dengan EUDR dalam Rangka Pengelolaan Perkebunan Berkelanjutan”

Pada tanggal, 16 july 2024. Dana Ilmu Pengetahuan Indonesia Kembali bekerjasama dengan Yayasan WWF Indonesia menyelenggarakan workshop dengan tema “Valuasi Ekonomi dari Jasa Ekosistem – Biodiversitas di Perkebunan Sawit Berkelanjutan yang dikeola oleh Petani Swadaya”

Pada tanggal, 20 Juni 2024 Dana Ilmu Pengetahuan Indonesia bekerjasama dengan Indonesia Business Council for Sustainable Development (IBCSD) mengadakan serial workshop JCAF #27 dengan tema “Dari Komitmen Menuju Aksi: Pendekatan Yurisdiksi dan Kemitraan Swasta Menuju Tercapainya Rantai Pasok yang Berkelanjutan dan Bebas dari Deforestasi”.