EN
IN

Peluncuran skema pendanaan penelitian Research Call for Wallacea 2025

Jakarta - Direktur Eksekutif DIPI, Prof. Jatna Supriatna, Phd. menyampaikan sambutannya mengenai peluncuran skema pendanaan penelitian Research Call for Wallacea 2025.

Jakarta – Direktur Eksekutif DIPI, Prof. Jatna Supriatna, Phd. menyampaikan sambutannya mengenai peluncuran skema pendanaan penelitian Research Call for Wallacea 2025. Program ini merupakan kerja sama antara Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek), Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), dan Dana Ilmu Pengetahuan Indonesia (DIPI). Peluncuran program ini menjadi bagian dari agenda 1st International Symposium on Biodiversity Conservation and Ecotourism (BCE Symposium 2025) yang diselenggarakan secara luring di Yogyakarta oleh DIPI (21/02).

Direktur Eksekutif DIPI Jatna Supriatna menyatakan program ini sangat dinantikan oleh para peneliti Indonesia dan mendapat dukungan luas dari perguruan tinggi serta lembaga riset nasional dan internasional. Termasuk dari Inggris, Belanda, dan Australia.

“Peluncuran skema pendanaan ini akan memperkuat daya tawar peneliti Indonesia dalam kolaborasi riset global, memungkinkan mereka untuk lebih aktif berperan serta dalam penelitian serta melindungi keanekaragaman hayati melalui perjanjian Material Transfer Agreement (MTA)”.

Dalam arahannya yang disampaikan secara daring, Dirjen Fauzan menegaskan bahwa Kemdiktisaintek mendorong kolaborasi penelitian internasional guna meningkatkan kapasitas peneliti Indonesia, serta meningkatkan mutu dan produktivitas riset nasional agar dapat berkontribusi dalam pembangunan berkelanjutan.

“Research Call for Wallacea adalah salah satu program kolaborasi internasional yang mendukung 17 program prioritas nasional, khususnya pada poin ke-11, yakni menjamin pelestarian lingkungan hidup,” ujar Fauzan Adziman dalam sambutannya.

Program ini bertujuan menjawab isu-isu strategis dalam konservasi biodiversitas dan ekowisata pada wilayah Wallacea, dengan melibatkan akademisi, peneliti, praktisi, serta pemangku kepentingan lainnya.

Sementara itu Direktur Fasilitasi Riset LPDP, Ayom W. Paminto, menegaskan dukungan LPDP terhadap upaya pengembangan ekosistem riset di Wallacea.

“LPDP mendukung program Kemdiktisaintek untuk mengembangkan ekosistem riset di wilayah Wallacea. Fokus pada riset yang selaras dengan prioritas nasional. Fokus utama riset di Wallacea adalah biodiversitas dan sumber daya alam kawasan tersebut, termasuk hilirisasi komoditas unggulan lokal, serta peningkatan kapasitas talenta riset di wilayah Wallacea. Bersama-sama dengan Kemendiktisaintek, LPDP akan memastikan fasilitasi pendanaan riset yang mendukung pengembangan wilayah Wallacea secara berkelanjutan,” ungkap Ayom.

Program Research Call for Wallacea merupakan inisiatif yang bertujuan mendukung penelitian ilmiah di kawasan Wallacea, wilayah biogeografis unik yang kaya akan keanekaragaman hayati endemik. Untuk tahun 2025, program ini mengusung tema “Biodiversitas dan Sumber Daya Alam Wallacea: Membangun Ilmu dan Inovasi Baru.” Kolaborasi ini diharapkan dapat memberikan kontribusi penting untuk pengetahuan ilmiah, teknologi, dan kebijakan perubahan iklim, baik di tingkat nasional maupun global.

Related News & Event

Climate change is one of the most pressing and persistent threats of our time, with wide- ranging implications for humans, animals, plants and the environment. It is not merely an environmental crisis but also a profound social and economic challenge, deeply intertwined with issues of inequality and marginalization.

Pada tanggal, 6 September 2024. Dana Ilmu Pengetahuan Indonesia (DIPI) bekerja sama dengan Pusat Pengkajian Perencanaan dan Pengembangan Wilayah (P4W) Institut Pertanian Bogor (IPB). Menyelenggarakan FGD dengan tema “Sinkronisasi Peraturan Perundangan di Indonesia dengan EUDR dalam Rangka Pengelolaan Perkebunan Berkelanjutan”

Pada tanggal, 16 july 2024. Dana Ilmu Pengetahuan Indonesia Kembali bekerjasama dengan Yayasan WWF Indonesia menyelenggarakan workshop dengan tema “Valuasi Ekonomi dari Jasa Ekosistem – Biodiversitas di Perkebunan Sawit Berkelanjutan yang dikeola oleh Petani Swadaya”

Pada tanggal, 20 Juni 2024 Dana Ilmu Pengetahuan Indonesia bekerjasama dengan Indonesia Business Council for Sustainable Development (IBCSD) mengadakan serial workshop JCAF #27 dengan tema “Dari Komitmen Menuju Aksi: Pendekatan Yurisdiksi dan Kemitraan Swasta Menuju Tercapainya Rantai Pasok yang Berkelanjutan dan Bebas dari Deforestasi”.